Sentra Wisata Kuliner (SWK) Bajer yang sebelumnya menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat kini mengalami penurunan pengunjung yang signifikan. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pengelola dan pihak terkait.
Berdasarkan pantauan terbaru, salah satu penyebab utama sepinya pengunjung adalah kurangnya inovasi dalam pengembangan konsep dan daya tarik SWK Babat Jerawat. Mayoritas pengunjung yang ditemui menyatakan bahwa suasana SWK terasa monoton, tanpa adanya pembaruan yang membuat mereka ingin kembali. Sabtu (7/12/2024)
Baca juga:
Gamawan Fauzi: Semua Ada Akhirnya
|
“Kami sangat menyukai tempat ini, tapi sekarang terasa biasa saja. Tidak ada hal baru yang menarik perhatian, ” ujar salah seorang pengunjung yang gak mau di sebut namanya.
Pihak pengelola menyadari pentingnya perubahan untuk menghidupkan kembali SWK Babat Jerawat. Salah satu rencana yang sedang dipertimbangkan adalah menghadirkan berbagai acara tematik, memperbarui desain dan fasilitas area, serta menggandeng pelaku UMKM lokal untuk menawarkan ragam kuliner baru yang lebih inovatif.
“SWK Babat Jerawat memiliki potensi besar sebagai pusat kuliner dan rekreasi masyarakat. Kami berkomitmen untuk bertransformasi dan mendengar masukan dari pengunjung agar SWK ini kembali menjadi favorit, ” ungkap perwakilan pengelola.bang Amel.
Selain itu, langkah lain yang direncanakan adalah memperkuat promosi melalui media sosial dan bekerja sama dengan komunitas lokal dan perhatian pemerintah setempat untuk menciptakan event yang relevan dan menarik, seperti festival kuliner, bazar seni, hingga program hiburan keluarga.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pilgub di IKN Memanas
|
Dengan inovasi dan kolaborasi yang direncanakan, diharapkan SWK Bajer dapat kembali menjadi salah satu destinasi utama yang diminati masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.